THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES ?

Sabtu, 03 November 2007

teknologi robot

LAINNYA
Kamis, 15 Juli 2004
Robot Bermanfaat di Tempat Bahaya
INDIKATOR baru dalam perekonomian berkelanjutan yang menyebutkan bahwa salah satu faktor investasi adalah "pengetahuan", yaitu : pendidikan tinggi, kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang), dan ICT (informasi, komunikasi dan telekomunikasi).
Dengan demikian harus lebih diperhatikan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas yang dihasilkan oleh perguruan tinggi, serta litbang yang terkait dengan bidang perekayasaan robot, yang tidak lepas dari bidang elektronika, manufacturing, komputasi, otomasi kendali peralatan, dan proTentara AS akan Diganti Robot
Rita Uli Hutapea - detikinet
-->
ilustrasi (colegroup.com).
Washington - Korban jiwa di pihak Amerika Serikat (AS) terus berjatuhan di Irak dan Afghanistan. Untuk itu, militer AS berusaha keras mengurangi angka kematian prajurit.Salah satu upaya yang masih terus digiatkan saat ini adalah sebuah proyek yang dilaksanakan di satu universitas terkemuka. Proyek tersebut adalah mengembangkan teknologi robot untuk Angkatan Darat AS.Proyek penting di Florida State University itu dipimpin oleh Profesor Emmanuel Collins. Dalam proyek ini, dikembangkan robot-robot yang bisa menjalankan beberapa tugas yang saat ini dilakukan manusia di medan tempur."Mereka (robot) bisa melakukan pengintaian, penjagaan dan akuisisi target. Jadi apa yang sedang kami coba lakukan adalah mengembangkan teknologi untuk menggantikan prajurit dalam tugas-tugas tertentu itu," kata Collins seperti diberitakan Channel News Asia dan dikutip detikINET, Jumat (16/6/2006)."Kami sedang berupaya menjauhkan pasukan Amerika dari keadaan berbahaya," imbuhnya.Hampir 2.500 tentara AS dan setidaknya 30 ribu pasukan Irak telah tewas sejak invasi yang dipimpin AS dilancarkan ke Irak pada tahun 2003. Dan hampir 400 kematian pasukan koalisi dilaporkan di Afghanistan.Butuh waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan robot canggih ini. Dilengkapi dengan kamera, laser dan sensor akustik, robot-robot ini nantinya bisa diterjunkan langsung ke zona perang tanpa ditemani manusia.Para ilmuwan mengatakan, bisa memakan waktu 10 tahun sebelum robot darat bisa digunakan dalam situasi perang yang sebenarnya. Ini dikarenakan kompleksnya teknologi robot butuh waktu lama untuk menjadi sempurna. Dan selama menunggu saat tersebut tiba, tugas paling berbahaya di zona perang masih terus dilakukan pasukan AS. (ita)( dwn ) ses produksi industri.
Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), maka robot akan sangat bermanfaat apabila digunakan pada tempat/lingkungan yang berbahaya bagi manusia. Atau, yang membutuhkan tenaga yang sangat kuat, atau pada industri manufaktur yang kompleks dengan ketepatan dan presisi yang tinggi.
Pada pengembangannya, robot telah digunakan pula pada penelitian-penelitian laut dalam, ruang angkasa, fenomena alam yang berisiko tinggi, dan lain-lain. Perkembangan terkini adalah dalam aplikasi nanoteknologi, yang perlu diperhatikan terutama dalam hal otomasi kendali peralatan dan instrumentasi (micro machine). Dengan adanya aplikasi nanoteknologi, dapat dihasilkan sistem kendali yang lebih cepat dengan kinerja yang lebih tinggi.
Pemanfaatan teknologi robot mempunyai sisi lain yang merupakan ancaman bagi sebagian orang, karena menghilangkan kesempatan tenaga kerja. Selain itu, kebijakan pemerintah untuk mengutamakan "industri padat karya" mengakibatkan tingginya biaya produksi dan tuntutan kesejahteraan karyawan. Oleh karenanya, produk nasional pada umumnya masih kurang kemampuannya dalam menghadapi persaingan global terutama dalam hal harga dan kualitas.
Permasalahan ini harus disikapi dengan bijaksana disertai dengan sosialisasi tentang manfaat robot serta kebijakan positif yang mendukung, terutama dalam menyikapi era globalisasi perdagangan yang menuntut kualitas, kecepatan dan ketepatan yang tinggi dalam dunia industri, untuk peningkatan daya saing.
Pemanfaatan robot bagi industri di Indonesia akan memberi nilai positif dalam upaya peningkatan daya saing nasional serta sebagai upaya untuk akselerasi penguasaan teknologi khususnya perekayasaan robot. Selain itu, pemanfaatan robot akan menurunkan angka kecelakaan kerja. Harus diformulasikan kebijakan tentang pengaturan jumlah dan tipe robot secara proporsional terhadap tenaga kerja untuk memperkecil dampak sosial yang negatif. Hal ini juga akan memberikan kesempatan pada SDM untuk peningkatan penguasaan keterampilan dan teknologi.
Adanya Kontes Robot Indonesia (KRI) yang diselenggarakan sejak tahun 1990 oleh Depdiknas merupakan wahana yang tepat untuk meningkatkan kemampuan teori dan praktik para mahasiswa dalam pengembangan dan penguasaan teknologi robot. Kontes ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan kreativitas dan minat para mahasiswa dalam pengembangan teknologi robot yang sangat dibutuhkan bagi industri.
Salah satu wakil Indonesia pada tahun 2001, yaitu tim B-Cak dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS-ITS) telah memenangkan Juara Pertama pada Asia Pasific Broadcasting (ABU) Robocon 2001 yang diselenggarakan di Tokyo, Jepang. Pengalaman PENS-ITS dalam mengikuti kontes dan penyelenggaraannya mengalami beberapa kendala antara lain : terbatasnya anggaran, terbatasnya ketersediaan komponen robot, serta fasilitas untuk pengembangan/pembuatan robot. Hal ini dapat diatasi dengan pemakaian komponen bekas namun mampu menghasilkan produk robot yang mempunyai kemampuan andal.
Faktor penyebab kegagalan dan penentu keunggulan dalam Kontes Robot sangat ditentukan oleh pertimbangan pemakaiannya secara khusus di dunia industri, yang mana robot harus memenuhi persyaratan kemampuan spesifik dan memiliki keunggulan tertentu di antara robot sejenis.
Faktor-faktor tersebut antara lain rancangan, konstruksi, strategi operasional dalam bentuk software, serta SDM pendukungnya.***

1 komentar:

Unknown mengatakan...

blognya bagus mas